Foto by: Resky Amanda Danial |
Saya mempercepat langkah. Ini
mungkin sudah telat. Hujan deras menyambut begitu saya masuk di area kampus. Tidak
tampak wajah teman teman yang biasanya sudah berkeliaran di depan kelas kelas. Saya
meraih handphone dan meng-sms ketua tingkat saya, dan beberapa teman teman yang
lain. Ajaib, jawaban mereka hampir sama, ‘saya baru bangun Rahma, izinkan ya..’
Saya tepok jidat, tidak mungkin saya kuliah sendiri kan. Di samping saya
enggan bohong tentang izin nya teman teman saya, dan saya juga tidak mau menanggung
sendiri jika dosen marah tentang teman teman yang belum datang dan mungkin ada
tugas yang belum sempat saya kerjakan. Karena saya memang sedikit kurang
rajin dalam mengerjakan tugas. Hehhehe.
Ini
Desember. Identik dengan hujan, dingin, common cold, malas, lapar dan tumpukan
tugas yang di kejar deadline,karena sebentar lagi sudah ujian.
Saya
berusaha mencari dosen saya. Tapi tidak ketemu juga, saya memutuskan
menunggu hingga 30menit. Tapi udara dingin yang dibawa hujan ini betul
betul seperti menusuk tulang tulang. Saya memutuskan untuk ke mesjid, di
samping saya punya janji, saya juga ingin istrahat. Mungkin melanjutkan tidur
pagi ku yang tadi terpotong. Ini Desemeber!
Selain hujan dingin dan lain lain,
ada satu cerita tentang Desember yang selalu melekat pada saya. Yaitu penyesalan
dan kenangan. Apalagi kalau bukan penyesalan tentang waktu yang berlalu. Dan saya
merasa di gilas waktu tanpa ampun. Baru kemarin rasanya orang orang
merayakan tahun baru, beberapa hari lagi dentuman dentuman perayaan yang sama
akan kembali berdengung. Secepat itukah waktu? Kenapa bagai petir
saja.? !Sedangkan, saya merasa seperti belum beranjak dari tempat berdiriku
yang sebelumnya. Belum berubah tempat sedangkan angka tahun sudah
berganti.
Juga tentang kenangan, ada beberapa
hal yang terjadi atau mungkin yang kita lalaui sepanjang tahun ini yang sepertinya
cukup berbekas dalam diri. Jika dia kenangan indah, semog akan keka dalam
kenangan, dan jika dia buruk atau jelek, moga kita dapat mengambil pelajaran.
Selepas
kuliah pukul 14.00, saya dan temanku jalan jalan keluar sejenak. Keluar dari
rutinitas dan melihat lihat fenomena Desember. Sekarang tanggal 24 Desember. Dengan
semangat menerobos hujan, sebenarnya belum hujan siih, tapi sepertinya bentar lagi
hujan, kami ke toko buku. Benar saja. Fenomena Desember yang satu itu
sangat terasa. Setelah melihat lihat dan capai dan juga sudah menjelang magrib,
kami pulang.
Ini dia tentang Desember. Tentang fenomena, cuaca,
penyesalan dan kenangan. Tentang cerita.
Tentang catatan perjalanan dan tentang sejuta
kisah lainya.
Semoga waktu bukan hanya sekedar penghantar
menuju ketuaan saja.
#Tentang
Desember!
Mks,
24 Desember 2013
Rahma
Afnan
3 komentar:
assalamu'alaikum, Rahma. cerita yang menarik. :)
salam kenal, saya Aulia, hantu blog juga. :)
mari kunjungi blog saya ya, http://anjangsanakata.blogspot.com/ :)
keep writing! :))
Saya pun selalu didekap cemas ketika Desember datang. Bagaimana tidak? kalau agenda dan tumpukan target tidak habis di tiupan terakhir terompet tahun baru.
Tahun ini lebih menyiksa, karena begitu banyak rindu datang tanpa permisi.
Jalan-jalanlah ke rumahku;
http://sativadikpa.blogspot.com/
www.dikpa-sativa.blogspot.com
Auliya Rahmawati : wa'alaykumussalm, salam pena ;)
K Dikpa Sativa : huhuhu join bede blog q kk ;(
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)