Haru Biru Rindu

Jumat, 13 April 2012

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada. 

Lagi...hatiku di sapa rindu. Ia hadir lagi dengan rayuan manisnya. Menyapa dengan desahan desahan lembutnya. Melambai dari jauh memaksaku mendekat dan merangkulnya dalam hatiku. Tuk selanjutnya menikmati siksaannya yang kian terasa. 
Semakin aku berontak dari badai gelombangnya...semakin aku tenggelam dalam arus dahsyatnya. Aku timbul tenggelam di antara terpaan terpaan dahsyatnya gelombang rinduku.
 Rindu yang entah pada dan untuk siapa. Awalnya aku ragu akan rasa itu. Ragu akan adanya rindu yang menyapa. Ragu akan keindahan yang tercipta dari birunya haru rindu...Tapi tak dapatku pungkiri..kini aku terseret dalam arusnya. Arus yang tak mampu ku lawan. Semakin dan semakin kuat. Aku hanyut. Kehanyutan yang membawaku ke samudera itu. Samudera rindu. Begitu luas..begitu biru...
Aku mngedarkan pandangku ke sekeliling. Berharap pandanganku bermuara dengan pantai. Aku ingin keluar dari samudera ini. Tapi..sejauh mata memandang..hanyalah lautan biru...Di semua penghujung tatapanku..hanyalah ujung biru samuderaQ ini bermuara dengan birunya langit manis.

Aku terjebak dalam 2 biru yang berbeda. Birunya langit yang menjanjikan kenikmatan yang lain. .Aku sadar..di birunya langit itulah aku seharusnya melayang. Menikmati hangatnya kebiruan yang di sodorkanya.Bukankah ia biru yang paling tinggi dan paling mulia. Anjuran yang ku dapat, ke sanalah aku seharusnya berada. Berada di tengah manisnya biru langit.

Tapi terasa begitu jauh dari rengkuhku. . Aku tak tau harus bagimana menujunya..sementara birunya samudera rinduQ memnjaraQ di kedalamnnya. Dan aku...semakin tak kuasa menahan gelombangnya.Dan..ternyata...aku menikmatinya...innalillah..

Aku tak menyadari..gelombang ini membawaku ke sisi lain samudera ini... sisi yang tak lagi biru...Tapi aku makin terhanyut dengan dawai gelombnag yang semakin melenakanku...aku ttak tau..kapankah aku sampai pada sisi gelap itu..aku tak pernah berharap kan bermuara pada kegelapan...semoga tidak akan pernah sampai. 

Allahu Rabbi..akankah manisnya biru langit hanya ada dalam batas pandangku?? tak hadir dalam hariku?? tak mneyentuh lembut pori kulitQ?? dan tak memeluk hatiQ?? tak menyapa jiwaku yang lagi sendu di rundung kelabu??
Tuhan..turunkan malaikatMu..dan keluarkan aku dari samudera ini.Tanpa mengingkari bisikan halus hatiku tentang nyanyian rinduQ.. Sungguh aku ingin terhempas jauh darinya...tapi sanggupQ terbatas. Kemaha Kuasaan Mu..yang mampu menolongku.Sambil terus meninggalkan bisikan bisikan itu yang bahkan kini tak sekedar bisikan...aku...aku semakin tak sanggup..:'(
 Dibawah Maha Sayang Mu aku memohon..
Memohon dengan selirik lirih doa...
"Robbi..berikan aku Cinta..Aku  sungguh Rindu"
 

Sunday Galau

Minggu, 08 April 2012

Sunday morning.. setelah aktivitas pagi selasai..(nyupir,nyapu,ngepel lap kaca de el el..), aku hampir tertidur...
habis ngantuk bangt semalm hampir sampai setengah satu pagi, coba tebak..jam segitu nagapain..??online..ckckkc hehhe
waiting for someone so close...so close..?? at least menurut saya..dia juga pernh bilng gitu ko'..ixixiixi..maksudx tuh ade saya..:D...curcol bebas lah yauwwwwww....
Awalnya hanya baring depan TV sambil pantegin tuh layar kaca..eh si kecil datang dan langsung ganti chanel.. hmm  kan aku nya ogah banget sama yang kartun gitu..
ini kan ahad pagi..hmm taulah kalo kartun jadi tontonan favorite..dengan malas aku meraih handphone tua kesayanganq. Inilah hp pertama milikku di dunia ini..hadiah ayah waktu ultah yang ke 17. Tiga hari yang lalu aku ultah yang ke 19. berarti hp ini kurang lebih dah dua tahun umurx. Tapi karena kemajuan technlogi yang sangat pesat..hpq keliatan tua dan sanagt ketinggalan mode. uuuh...jelek2 gini punya bnayk cerita tau... I love my mobile phone..:)
Back to the theme..
well aku mulai ngetik ngetik sesuatu on my hp's keypad. tapi sampai sekian kali di tulis..di hapus lagi..nulis lagi hapus lagi..sampe akhirnya tertidur..untuk sekitar 15 menit. Aku terbangun dan beranjak kekamar..niatx cari posisi yang lebih enak untuk lanjtkan my morning sleep.buka pintu kamar..mataku langsung tertuju pada laptop kesayangan..pemberian abi waktu awal2 aku kuliah di UNM..
Akhirnya terpikir untuk menulis sesuatu di blog kesayangan ini...hmm tapi situs pertama yang di buka malah Facebook..nah lho...???Tanpa sadar aku meng-kilk 'Update Status' lalu Seperti berjalan sendiri,, jari jariQ mulai menari merangkai kata kata..meluahkan isi hati yang tertahan di tenggrorkan..
Yaah hanya lewat tulisan semua tertumpah.. suara taklagi mampu mengurainya... Aku galau...
well ini dia status x..:

Cerita ini, layakx gelombang sinusida pada sinyal analog...
kadang ia sampai pada pada puncak..
dan akan kembali pada titik x = - y
kadang aku terpekur..
mencoba memahaminya...
teringat my lecturer said
'semakin banyak frekuensi suatu gelombang, semakin bagus data yg di transmisikan'
aku seperti tersentak,bisa saja kisah ini layakx gelombang sinusida;...
makin banyk frekuensi gelombangx..maka kisah ini makin indah..dan kan berujung manis..
semoga.^_^

-Sunday Galau-

mungkin semuaa hanya kan jadi cerita..semoga jadi cerita indaah..biarkan waktu yang bicara...
no one knows..what come tomorrow...
hanya berharap semua berjalan denagn keadaan yang terbaik..^_^
frekuensi gelombang kehidupan yang semakin kencang..kan membuatku semakin berpikir..samudera kehidupan kehidupan yang kuarungi  ini tidak sesederhana yang kubayangkan. Ada hal hal di luar pikiranku hinggap dalam riak riak arusnya.. Aku timbul tenggelam dalam badai gelombangnya yang begitu kuat..

Then..tangan ini tak tahu lagi kata kata apali yang akan iarangkai di atas keyboard ini. hanya saja ia terus bergerak dengan gerakan yang pasti. tapi kepalaku semakin tak tentu ketika terus berusaha menemukan kata kata untuk terusmerangkai kata. aku tak pernah berpikir menjadikan tulisan ku bagus. yang aku tau..aku hanya menumpahkan segala isikepala dan hati ku yang tak terungkap lewat suara. Biarkan jari ini yang mengungkapnya.

Finally, tulisan ini selesai..
ketika dirimu menilis denagn hati,merangkai degan jiwa dan mengurainya dengan rasa..yakin lah kau tak butuh waktu lama tukmenyelasikannya.karean ia aeperti berjalan sendri..bahkan kepas dari kontrol sensorik mu.
mari berkarya denagn hati^_^

Untukmu, Wahai Aktivis Dakwah!

Sabtu, 07 April 2012

I really wanna share this in my blog..
dari akhwat yaang semoga Allah menyayangnya..
tiada niat plagiat..hanya untk menyebar pesan..
semoga bermanfaat^_^


Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah ....
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, ana tulis sebuah
surat cinta ....
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah ....
Kasih dalam
jihad fi sabilillah ....
Uhibbukum FILLAH …. LILLAH ….
Teruntuk para aktivis dakwah,

Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan


Teruntuk para pejuang,

Sudah teguhkah azzam yang kau pancang ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu,
jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!


Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya, kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya, mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali. Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang kekal abadi?


Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya


Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?
Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaaah?


Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,

Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?
Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.
Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul ilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum?
Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa?
Senda gurau tak bermakna?
Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah?
Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar’ikah?
Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya?
Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jamaah, tapi demi tegaknya Dienullah.
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Teknis yang telah antum usahakan bersama?
Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya!


Akhi wa Ukhti ....

Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?
Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!
Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syariat Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!


Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?
Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?
Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?
Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?


Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?


Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?
Membuat otak sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?

Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.
Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia!
Yang terbayang adalah wajahnya.
Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…ah indahnya!
Yang ada di sholatmu, dia.
Yang ada di tilawahmu, dia.
Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang ada di benakmu, dia.
Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!


Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....naudzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?

Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, mengorbankan nyawanya demi jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk memeperjuangkan dan mengamalkan Islam.
Dakwah
TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah
TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!