Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Lagi...hatiku di sapa rindu. Ia hadir lagi dengan rayuan manisnya. Menyapa dengan desahan desahan lembutnya. Melambai dari jauh memaksaku mendekat dan merangkulnya dalam hatiku. Tuk selanjutnya menikmati siksaannya yang kian terasa.
Semakin aku berontak dari badai gelombangnya...semakin aku tenggelam dalam arus dahsyatnya. Aku timbul tenggelam di antara terpaan terpaan dahsyatnya gelombang rinduku.
Rindu yang entah pada dan untuk siapa. Awalnya aku ragu akan rasa itu. Ragu akan adanya rindu yang menyapa. Ragu akan keindahan yang tercipta dari birunya haru rindu...Tapi tak dapatku pungkiri..kini aku terseret dalam arusnya. Arus yang tak mampu ku lawan. Semakin dan semakin kuat. Aku hanyut. Kehanyutan yang membawaku ke samudera itu. Samudera rindu. Begitu luas..begitu biru...
Aku mngedarkan pandangku ke sekeliling. Berharap pandanganku bermuara dengan pantai. Aku ingin keluar dari samudera ini. Tapi..sejauh mata memandang..hanyalah lautan biru...Di semua penghujung tatapanku..hanyalah ujung biru samuderaQ ini bermuara dengan birunya langit manis.
Aku terjebak dalam 2 biru yang berbeda. Birunya langit yang menjanjikan kenikmatan yang lain. .Aku sadar..di birunya langit itulah aku seharusnya melayang. Menikmati hangatnya kebiruan yang di sodorkanya.Bukankah ia biru yang paling tinggi dan paling mulia. Anjuran yang ku dapat, ke sanalah aku seharusnya berada. Berada di tengah manisnya biru langit.
Tapi terasa begitu jauh dari rengkuhku. . Aku tak tau harus bagimana menujunya..sementara birunya samudera rinduQ memnjaraQ di kedalamnnya. Dan aku...semakin tak kuasa menahan gelombangnya.Dan..ternyata...aku menikmatinya...innalillah..
Aku tak menyadari..gelombang ini membawaku ke sisi lain samudera ini... sisi yang tak lagi biru...Tapi aku makin terhanyut dengan dawai gelombnag yang semakin melenakanku...aku ttak tau..kapankah aku sampai pada sisi gelap itu..aku tak pernah berharap kan bermuara pada kegelapan...semoga tidak akan pernah sampai.
Allahu Rabbi..akankah manisnya biru langit hanya ada dalam batas pandangku?? tak hadir dalam hariku?? tak mneyentuh lembut pori kulitQ?? dan tak memeluk hatiQ?? tak menyapa jiwaku yang lagi sendu di rundung kelabu??
Tuhan..turunkan malaikatMu..dan keluarkan aku dari samudera ini.Tanpa mengingkari bisikan halus hatiku tentang nyanyian rinduQ.. Sungguh aku ingin terhempas jauh darinya...tapi sanggupQ terbatas. Kemaha Kuasaan Mu..yang mampu menolongku.Sambil terus meninggalkan bisikan bisikan itu yang bahkan kini tak sekedar bisikan...aku...aku semakin tak sanggup..:'(
Dibawah Maha Sayang Mu aku memohon..
Memohon dengan selirik lirih doa...
"Robbi..berikan aku Cinta..Aku sungguh Rindu"
1 komentar:
mumtazzz...
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)