Salah satu
realita yang kita jumpai belakangan ini adalah macet. Yaa..Makassar macet. Ini
adalah hal yang menjadi konsekuensi dari pembangunan dan perkembanagn ekonomi yang tidak seimbang.
Makassar yang katanya sudah metropolitan, menjadi mustahil baginya jika
terhindar dari masalah macet, jika tidak berimbang dengan perubahan system
pembangunan atau system transpotasi.
Yang mengherankan
adalah, masyarakat kita lebih suka menjadi komentator dan mengkritik dari pada
membantu pemerintah mencarikan solusi untuk ini. Atau setidaknya jika tidak bisa
membantu menemukan solusi, maka berusahalah menajdi warga Negara yang baik,
yang taat pada peraturan lalu lintas. Yaa bagiamanapun lalu lintas itukan milik
kita bersama. Yang pakai bukan hanya satu atau dua orang saja. Dan bukan hanya
pemerintah saja.
Harusnya
kita semua merasa memiliki tanggung jawab untuk masalah macet ini. Bukan hanya mengomel dan selalu menyalahkan
pemerintah. Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuki kegelapan.
Salah seorang
pengamat mengatakan bahwa diantara penyebab macet di Makassar adalah kurangnya
akses ‘jalan lingkar luar dan juga karena Makassar menggunakan system
transportasi campuran.
Kurangny akses
jalan lingkar luar,dimana seharusnya ada jalan yang langsung menghubungkan Timur dan barat tanpa ada hambatan,semacam
fly over misalnya. Ini akan sangat membantu, menghindadarkan makassardari
macet. Belejar dari kota kota kecil yang sedang dalam pembangunan, seperti
Gorontalo, sudah membangun jalan jalan akses lingkar luar, itu merupakan
antisipasi awal, jika kelak kota itu sudah maju dan perkembanagn ekonomi yang
sangat pesat. Yang kedua adalah system transporttasi yang masih campuran,
dimana kita jumpai di Makassar ini, mobil,motor, becak,bentor berada pada
lokasi yang sama. Ini juga merupakan penyebab macet paling besar. Di kota kota
maju dunia, yang menejemen dan tata kotanya sudah bagus,kita tidak lagi menjumpai
system transportasi seperti ini. Ada baiknya jika di lakukan pembagian kawasan
beroperasi untuk tiap tiap jenis angkutan. Agar terciptanya lingkungan dan
transportasi yang baik. Karena transportasi suatu kota juga bisa menjadi citra
tersendiri untuk kota itu sendiri. Dan mari mulai dari diri sendiri. Ketika
kita tidak bisa mengubah apa yang ada di luar jangkauan kita, maka unbahlah
mulai dari yang terjangkau dulu. Yaitu diri kita sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)