Selamanya, seperti hari ini, berbahagialah selalu, Aisyah Ulfha Imran.
Ada banyak rasanya kata yang
tak bisa kuungkapkan, Ulfha. Entah kenapa berkaca kaca, saat melihatmu
duduk di depan sana. Ketika merangkulmu dan membisikkan doa, aku merasakan sesak
haru yang mendesak desak dalam dada.
Barakallah,
sayang…
Benarlah adanya, bahwa hanya
Allah saja yang mengetahui masa depan.
Benarlah adanya, bahwa waktu
akan mebawa jawaban jawaban doa
Benarlah adanya, bahwa…Jodoh
itu, rahasiaNya.
Benar adanya, bahwa hanya
Allah yang tahu segala isi hati dan yang menilainya.
Ada banyak cerita tentangmu.
Selamanya mungkin tak akan hilang dari benakku.
Pagi tadi, besar keinginanku
untuk ikut mengantarmu. Sayangnya saya telat. Hehhe. Tapi saya
dapat hikmah lain. Entah kenapa, sopir pete petenya melewati jalur posko tempat
kita heboh hebohan beberapa bulan lalu.
Rasanya saya ingin turut dan
berjalan kaki saja. Hanya ingin sekedar mengingat ingat kembali. Tempat makan
favorit beberapa lorong dari posko. Beli bakara’ kesukaanmu. Makan
bakso nda jelas hahaha. Ditilang polisi, pulang nda pake helm, motor oleng bawa
makanana, bawa printer kehujanan, antar surat ke Maros nda *****,upss, dan
disambut dengan muka masam, ahh.. :/, saya ketiduran di motor, hitung suara
pemilu, begadang, menelpon dengan kata kata yang sama hahhaha. Curhat kanan
kiri. Banyak deeehhh… belum semasa di pondok yang lebih unik bin ajaib
lagi.
Sepertinya bersahabat dengan
mu adalah suatu keajaiban. Karena begitu banyak cerita yang terasa menghentak
hentak nurani. Terima kasih juga sudah mengenalkan dengan Pak Alam, dan orang
orang posko yang heboh dan hebat.
Lalu setelah heboh hebohan di
posko, ada yang lebih heboh lagi. Cerita yang bertolak belakang dengan
posko poskoan. Aisyah Ulfha hijrah. Waah, ini heboh banget hehehe. Ukhti ukhti
kembali. :D.
Hahaha Ulfhaa…. Kayak sudahka
nonton sinetron kurasa. Sinetron live. Bukan editan. :D.
Ah bukankah tidak ada yang
kebetulan. Tidak kebetulan kita dekat beberapa bulan lalu kita melewati
semuanya. Dibalik saya begitu terpesona dengan kisahmu, saya tiba tiba sadar
bahwa ada banyak yang harus kupetik dari kisahmu. Ada yang ingin Allah sampaikan
padaku melaluimu. Ada pelajaran besar yang Allah sodorkan di depan mataku. Ah,
tentu saja bukan kebetulan Allah hadirkan saya untuk dekat denganmu belakangan
ini, kan??
Betapa hebatnya skenarioNya. Terima
kasih sudah mengajakku beberapa bulan lalu. Terima kasih juga sudah melewati
pelajaran kehidupan bersamaku. Terima kasih juga sudah menjadi guruku. Saya belajar
banyak darimu, sangat sangat banyak. Percayalah, kau melewati semuanya dengan
hebat, Ul. Andai sepuluh jempolku, ku kasi semua, hehheh.
Barakallahu
laku,Baraka alaykum wajama’a bainakuma fii khair.
Berbahagialah,
Ulfhaku…
Tentang isi hati ku yang
lain, sudah aku tuturkan bukan? Di malam malam begadang tidak jelas itu hehhhe.
Tidak usah ku tuliskan di sini. Itu rahasia kita. :D Oia maafkan tidak bisa,
intens di 2 hari pentingmu, banyak betul halanganku :( . Tapi alhamdulillah tetap bisa
datang. Hehehe.
Makassar, 21
Juni 2014,
*Sehari setelah nikahnya
Ulfha. Selamat bulan madu :D, dariku yang mendoakanmu selalu [{}].
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)