Aku membaca banyak buku,
bertemu motivator dan penulis, mengikuti seminar yang mengajarkan,
memotivasi, dan memberikan tips untuk menulis. Tapi aku tidak menemukan
perubahan pada diriku. Aku tidak lantas menjadi penulis dengan tulisan
yang hebat. Penulis terkenal dan produktif.
Lalu aku menemukan, bahwa masalah terbesar untuk menulis ada dalam diriku sendiri. Kemauan dan action. Kadang ada rasa mau, tapi justru action ku enggan memulai. Rasa malas, menunda, hilang mood, ngantuk dan masih banyak lagi yang lain. Padahal menurutku, tidak ada masalah besar yang menghadang dari luar untuk menghalangiku menulis. Perasaan mau itu dari dalam, dan halangan yang menghadang pun berasal dari dalam. Kadang aku berpikir mungkin cita cita jadi penulis hanyalah sebatas khayalanku saja. Hanya bermain dalam angan dan tidak mewujud dalam nyata. Ini pertanyaan buat diriku sendiri. Kenapa begitu banyak alasan yang nota bene dari dalam diri sendiri. Atau bahkan kadang ketika semua alasan di atas berhasil ku tepis, aku malah mencari cari alasan lain untuk berkelit dari menulis. Lalu dengan ringan memaafkan diriku sendiri ketika tidak menulis dengan alasan yang kurasa sangat sepele. Ah… ini rasa apa?? Mau apa beneran mau?? Atau hanya ingin membanggakan diri bahwa aku punya khayalan menjadi penulis.
Lalu kemudian aku membaca sebuah buku. Di dalamnya ada tulisan. “TALKING ABOUT WRITING , OR THINKING ABOUT WRITING OR WORRYING ABOUT WRITING IS NOT WRITING”. Wah ini seperti tamparan yang sangat kuat sekaligus menyadarkan saya. Yaa yang harus saya lakukan adalah menulis saja. Tidak perlu terlalu banyak bertele tele dengan ngomong masalah menulis, banyak mikir, dan menggalaukannya, diskusi atau apalah yang lainnya tentang menulis, sementara saya tidak juga menggoreskan pena atau memencet tombol keyboard, itu tetap tidak ada artinya.
Menulis, mulai dari sekarang,apa saja,buang semua yang menjadi alasan yang hanya sepele itu. Tidak penting. Yang penting itu menulis. Menulis dan terus menulis. Jangan kau abaikan suara hati. Jika kau buntu, tuliskan saja apa yang terlintas dan atau tuliskan apa yang mejadi bisikan hatimu. Banyak orang besar adalah karena mereka mendengarkan suara hati mereka.
Menulis untuk mencerahkan, untuk menjadikan orang yang membacanya merasa terisnpirasi dan juga untuk menjadikan mu abadi dengan tulisanmu. Tulisan itu pertaruhan jariyah. Makanya kau pun tetap berhati hati dengan tulisan mu. Apakah menjadi kebaikan jariyah atau dosa jariyah tapi untuk memulai kau menulis sajalah. Menulislah untuk diri sendiri dulu. Lalu sebarkan untuk orang, darinya orang akan berkomentar atau mengkritik, atau jika belum siap untuk diktirik, maka konsumsi sendiri pun tak apa. Akan terasa menjadi sangat kaya ketika kita punya banyak tulisan. Hal yang indah dalam menulis adalah ketika membaca kembali apa yang sudah di tulis. Ini akan sangat bermanfaat ketika semangat menulis mulai kendur, atau tiba tiba tidak produktif lagi. Membaca apa yang sudah di tulis adalah seperti menemukan harta karun. Kadang bahkan aku merasa seperti bukan diriku yang menulisnya. Saya ternyata mampu menulis seperti itu di masa yang lalu. Lantas kenapa saya tidak bisa sekarang. Bukan kah hanya tinggal mnegmbangkan apa yang sudah saya mulai. Apakah perkembangan kemampuan saya menuju titik yang lebih rendah dari apa yang sudah saya capai sebelumnya. Dan tentu ini akan memicu kita untuk melakukan hal yang lebih lagi. Malu sama umur doonk. Masa lebih bagusaan yang sebelumnya. Padahal kan harusnya makin hari makin bagus.
Yapp yang perlu kita lakukan adalah terus berlatih.
Suatu hari kau akan terperangah dengan apa yang sudah kau goreskan. Tapi teruslah meulis. Bagi seorang yang masih belajar dan berlatih, rasa puas adalah musuh besar. Dia melumpuhkan dan mematikan. Ketika masih berlatih lantas merasa puas,maka anda harus berhati hati, ini lebih seram dari halangan halangan yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Teruslah menulis, jangan cepat puas dengan apa yang anda capi. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menulis dan menulis. Jangan takut di kritik dan juga jangan merasa puas.
Sekian dari saya.
Salam Pena
Rahma Afnan.
Lalu aku menemukan, bahwa masalah terbesar untuk menulis ada dalam diriku sendiri. Kemauan dan action. Kadang ada rasa mau, tapi justru action ku enggan memulai. Rasa malas, menunda, hilang mood, ngantuk dan masih banyak lagi yang lain. Padahal menurutku, tidak ada masalah besar yang menghadang dari luar untuk menghalangiku menulis. Perasaan mau itu dari dalam, dan halangan yang menghadang pun berasal dari dalam. Kadang aku berpikir mungkin cita cita jadi penulis hanyalah sebatas khayalanku saja. Hanya bermain dalam angan dan tidak mewujud dalam nyata. Ini pertanyaan buat diriku sendiri. Kenapa begitu banyak alasan yang nota bene dari dalam diri sendiri. Atau bahkan kadang ketika semua alasan di atas berhasil ku tepis, aku malah mencari cari alasan lain untuk berkelit dari menulis. Lalu dengan ringan memaafkan diriku sendiri ketika tidak menulis dengan alasan yang kurasa sangat sepele. Ah… ini rasa apa?? Mau apa beneran mau?? Atau hanya ingin membanggakan diri bahwa aku punya khayalan menjadi penulis.
Lalu kemudian aku membaca sebuah buku. Di dalamnya ada tulisan. “TALKING ABOUT WRITING , OR THINKING ABOUT WRITING OR WORRYING ABOUT WRITING IS NOT WRITING”. Wah ini seperti tamparan yang sangat kuat sekaligus menyadarkan saya. Yaa yang harus saya lakukan adalah menulis saja. Tidak perlu terlalu banyak bertele tele dengan ngomong masalah menulis, banyak mikir, dan menggalaukannya, diskusi atau apalah yang lainnya tentang menulis, sementara saya tidak juga menggoreskan pena atau memencet tombol keyboard, itu tetap tidak ada artinya.
Menulis, mulai dari sekarang,apa saja,buang semua yang menjadi alasan yang hanya sepele itu. Tidak penting. Yang penting itu menulis. Menulis dan terus menulis. Jangan kau abaikan suara hati. Jika kau buntu, tuliskan saja apa yang terlintas dan atau tuliskan apa yang mejadi bisikan hatimu. Banyak orang besar adalah karena mereka mendengarkan suara hati mereka.
Menulis untuk mencerahkan, untuk menjadikan orang yang membacanya merasa terisnpirasi dan juga untuk menjadikan mu abadi dengan tulisanmu. Tulisan itu pertaruhan jariyah. Makanya kau pun tetap berhati hati dengan tulisan mu. Apakah menjadi kebaikan jariyah atau dosa jariyah tapi untuk memulai kau menulis sajalah. Menulislah untuk diri sendiri dulu. Lalu sebarkan untuk orang, darinya orang akan berkomentar atau mengkritik, atau jika belum siap untuk diktirik, maka konsumsi sendiri pun tak apa. Akan terasa menjadi sangat kaya ketika kita punya banyak tulisan. Hal yang indah dalam menulis adalah ketika membaca kembali apa yang sudah di tulis. Ini akan sangat bermanfaat ketika semangat menulis mulai kendur, atau tiba tiba tidak produktif lagi. Membaca apa yang sudah di tulis adalah seperti menemukan harta karun. Kadang bahkan aku merasa seperti bukan diriku yang menulisnya. Saya ternyata mampu menulis seperti itu di masa yang lalu. Lantas kenapa saya tidak bisa sekarang. Bukan kah hanya tinggal mnegmbangkan apa yang sudah saya mulai. Apakah perkembangan kemampuan saya menuju titik yang lebih rendah dari apa yang sudah saya capai sebelumnya. Dan tentu ini akan memicu kita untuk melakukan hal yang lebih lagi. Malu sama umur doonk. Masa lebih bagusaan yang sebelumnya. Padahal kan harusnya makin hari makin bagus.
Yapp yang perlu kita lakukan adalah terus berlatih.
Suatu hari kau akan terperangah dengan apa yang sudah kau goreskan. Tapi teruslah meulis. Bagi seorang yang masih belajar dan berlatih, rasa puas adalah musuh besar. Dia melumpuhkan dan mematikan. Ketika masih berlatih lantas merasa puas,maka anda harus berhati hati, ini lebih seram dari halangan halangan yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Teruslah menulis, jangan cepat puas dengan apa yang anda capi. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menulis dan menulis. Jangan takut di kritik dan juga jangan merasa puas.
Sekian dari saya.
Salam Pena
Rahma Afnan.
1 komentar:
dlu sih smngat nulis ane jg tinggi,,,, tpii seiring wktu jd mls nulis lgi...
kklo bsa pnjam bku jg kk,, biar bsa nmpar gw jg,, biar smgt lgi,, heeh
http://budi-zulfitra.binushacker.net/
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)