Celoteh Cinta #2

“Cinta yang pernah pergi, tidak akan sama lagi”

Semua hati mennginginkan jatuh cinta berulang kali pada sosok yang sama. Hanya saja kehidupan tidak sesederhana itu.  Kau tak pernah tahu, pada siapa hatimu akan terpaut atau hati siapa yang akan menyapamu lebih dahulu.

Lalu adakalanya, kita terjatuh begitu dalam pada cinta, dan tak lagi melihat keindahan selain padanya. Merasakan  segala keindahan yang hanya dirasa oleh mereka yang merasakannya, para pujangga dibuat bungkam merangkainya dalam kekata. Lalu langit terasa runtuh ketika kau terluka. Karena kita pernah jatuh terlalu dalam pada cinta, maka luka akan sama dalamnya jika gagal. Tapi tentu saja bukan salah cinta dirimu terluka, juga bukan salah cinta jika dirimu pernah jatuh begitu dalam. Hanya saja sebagai insan bahagia dan luka akan terasa juga, apapun alasannya. There is nothing to forgive. Meski pada dasarnya ego menuntut mencari cari sesuatu untuk disalahkan.

Hati tak bisa  kau atur untuk jatuh cinta pada siapa. Dan juga kau tak bisa berandar pada cinta untuk menghabiskan sisa usia dengan seseorang. Love isn’t that reliable to be the only reason inviting someone to live with. Maka temukan seseorang yang bersedia tua bersamamu meski mungkin tak ada lagi cinta dihatinya. Dan kemudian waktu membawamu sadar bahwa sakit karena cinta hanyalah salah satu kisah yang mewarnai masa mudamu. Karena boleh jadi hari hari berikutnya, akan kau dapati sakit yang lebih perih ataukah kau temui alasan untuk bahagia hingga dirimu lupa pernah terluka.

Makassar,

20 Maret 2016.

NB :menahan diri untuk takmenulis ini sejak focus pada IELTS, dan kini IELTS test was over yesterday, ini dahulu malam ini, masih banyak yang ingin kuungkapkan yang telah ditahan selama 5 bulan, demi IELTS.

Entah berapa purnama telah kulalui tanpa akrab dengan kekata, I’m back now ;)