Mengigau!!!

Sabtu, 30 Mei 2015

Bagaimana mungkin, seseorang mengenalmu, mendekatimu, memberimu kepercayaan, hingga akhirnya kau tak punya pilihan selain yakin dan menyandarkan kepercayaan padanya, lalu ternyata dia mengasah pisau dibalik senyum manisnya, untuk kemudian menikam mu pada titik terlemahmu.



Sifat dasar manusia akan bereaksi kaget dan marah. Tapi ibarat kaca yang pecah, begitulah rasa percaya yang menghilang.
Rasa marah dan kecewa ku terlalu besar, hingga aku tak tau cara menunjukkannya.
Hanya saja walau begitu, aku akan tetap berterima kasih. Terima kasih telah mengajarkan kerasnya hidup, membuka mata untuk berhati hati mengenal seseorang, bahwa kepercayaan begitu mahal. Dan yang terakhir, terima kasih telah menunjukkan padaku, siapa dirimu!
Dan di penghujung kuliah sarjana ku, aku bahkan mendapatkan pelajaran yang tidak pernah ada di kelas kelas kuliah universitas manapun.
Aku sering membaca dan menyaksikan drama, tentang orang orang yang memotong tangan yang menyuapkan makan ke mulutnya. Aku yakin, dirimu tidak bodoh untuk paham dengan kata kataku. Tapi tentu saja pertunjukanmu depan mataku lebih memukau. Aku benar benar mengacungkan jempol dan bertepuk tangan. Dirimu benar benar aktor ah salah, aktris yang hebat. Kau bahkan lebih hebat dari tokoh antagonis dari drama yang sering kononton. Karena dirimu melakukannya secara live, halus dan mematikan!
Aku bahkan ragu, kau masih manusia atau bukan. Ah salah, aku bertanya kau masih menanggapku manusia atau tidak lagi. Sebab hatiku masih ingin percaya, hal semacam itu hanya ada dalam drama murahan. Tapi kenyataannya, aku benar benar harus menelan pil pahit.!
Aku benci, air mataku mengalir karenamu, benci hal bersangkut paut dengan dirimu. Dan juga aku mulai benci diriku pernah mengenalmu!
Aku tidak tahu menunjukkan marah dengan benar, karena ragaku sedang lemah. Kecewa, marah dan penyesalan telah membuatnya semakin lemah. Aku bukan orang yang mampu melupakan sakitnya raga karena derita hati yang berlebih, karena keduanya menyatu dalam diriku. Tapi hal yang harus kau tau, keduanya sakit karena mu. Berbanggalah karena kau  mampu melakukannya!

Note: kata orang ketika seseorang mengigau dalam sakitnya, dia berkata sebenarnya. Maka saya ingin menuliskan semua igauanku, agat kelak ketika sembuh aku bisa jujur pada diri sendiri, seperti halnya semua igauan dalam sakit.

Allahummas - syfi', antasSyaafi' wagfirliii, Yaa Rahiiim .


Makassar, 30 Mei 2015.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Ketahuilah Dik kami menyayangimu. Ceritakan semua yang kamu rasakan. Bukankah memang lebih baik bercerita ketimbang diam? Berceritalah ... dan kami akan mendengarmu dengan baik. Kalau ada masalah dan kami bisa bantu, pasti kami tak akan diam saja. Kita bersaudara karena iman, bukan? Persaudaraan yang tiada putusnya.
Berceritalah ... mungkin akan membuatmu lebih baik.


Masih mengingat nomorku, bukan? Siapa tahu berkenan menghubungi, aku siap menjadi pendengar.

Ms. Annisa Poerbokusumo mengatakan...

Rahmaa kenapaaa ??, sedih ihh bacanya... Text me call me line me, if u need, all the time.. Kisshug. Semangat ko anak muda !!

rodo mengatakan...

mantap
jadi terharu bacanya,,

Posting Komentar

tinggalkan jejak ya... :)