Awal Januari yang basah.
Layaknya Desember yang telah berlalu, hujan masih saja mampir di beranda. Masih
terdengar sesekali suara terompet. Juga ledakan ledakan petasan yang
berisik itu. Mereka menyambut Januari. Dan melupakan Desember. Mengganti
angka tahun dengan pesta.
Aku menepi dalam sepi.
Dalam kamar sederhna yang kuatur sendiri desain interiornya, kalau memang layak
disebut begitu. Menatap hujan yang turun tak henti dari balik jendela.
Ah layakkah mencela hujan, padahal dia datang pada waktunya.
Sekali lagi, tentang Januari,.
Bagiku entah Januari atau Desember, 2013,
ataukah 2014, hakikat waktu bukanlah pada pergantian angka dan nama bulan bulan
itu. Mereka keliru merayakan pergantian angka tahun, merayakan perpindahan
waktu. Apa yang hendak mereka celebrasikan dengan waktu yang mengalir
begitu saja. Kalau saja waktu yang bergulir itu mesti diacarakan, di
‘tiup terompetkan, dinyalakan petasan’kan, mari melakukannya setiap saat.
Disinilah, mari merayakan
prestasi kita saja atas waktu. Kemana dia kita pergunakan. Apa yang
telah kita hasilkan bersamanya.
Waktu yang bergulir itu
biarkan sajalah. Kita tak bisa menghadangnya.
#catatan awal tahun 2014 yang baru di posting setelah sekian lama mengendap di komputer ^_^
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejak ya... :)